Minggu, 08 Juli 2012

PENTINGNYA PROBIOTIK PADA BUDIDAYA IKAN

PENTINGNYA PROBIOTIK PADA BUDIDAYA IKAN
 
Secara umum probiotik bisa diartikan dengan pro kehidupan atau pendukung kehidupan. Jadi, probiotik itu fungsinya adalah untuk menunjang, mempertahankan, atau meningkatkan tingkat kehidupan mahluk (dalam hal ini ikan). Caranya, probiotik ini bekerja dengan menekan/meniadakan faktor-faktor tertentu yang membuat tingkat kehidupan suatu mahluk menjadi tidak kondusif, yang mengakibatkan mortalitas (kematian) sangat tinggi.

Bentuk dari probiotik ini adalah berupa jasad renik atau bakteri atau mikroorganisme yang tidak terlihat secara kasat mata. Dalam bahasa sederhana ini semacam "pasukan intelejen" yang bekerja efektif tanpa gerakannya terlihat oleh siapapun. Dalam satu liter air jumlahnya bisa mencapai jutaan ekor,dan semakin berkembang lebih banyak jika pada probiotik ini ditambahkan makanannya berupa zat gula/tetes tebu.

Sekarang mengapa probiotik perlu diterapkan pada pola budidaya perikanan darat? Hal ini karena dari beberapa faktor yang pada dasarnya awalnya disebabkan karena kenyataan bahwa kondisi lahan budidaya sekarang ini sudah tidak ideal lagi,jauh berbeda dari dulu, kini sudah banyak mengalami penurunan bahkan tidak kondusif lagi bagi pertumbuhan ikan. Dengan kata lain, banyak lahan budidaya perikanan yang sudah rusak atau setengah rusak. Nah, probiotik ini diberikan ke lahan budidaya untuk mengembalikan yang sudah rusak tersebut agar menjadi optimal seperti sediakala.

Mengapa kondisi budidaya perikanan sekarang banyak yang tidak berhasil? pertama, tentu karena kondisi tanah kolam yang dipakai secara terus menerus lama kelamaan kesuburannya menurun. Apalagi kalau tidak dikelola atau pemeliharaannya tidak bagus. Kedua, kondisi air juga makin banyak sekali polutannya sekarang ini. Baik yang berasal dari saluran irigasi luar yang masuk ke kolam maupun dari udara ( lewat hujan ) maupun dari kolam itu sendiri (tumpukan amoniak dan gas beracun lainnya). Ketiga,kondisi bibit ikan sendiri sekarang ini sulit diseleksi kualitasnya karena kita biasanya membeli dari pasar bebas yang tidak kita ketahui asal-usulnya. Bibit dari induk yang terlalu tua,, terlalu lama dipijahkan tanpa ada persilangan baru, tidak berasal dari induk unggulan ikut mempengaruhi tingkat lulus hidup ikan selama dipelihara di kolam.

Jadi,di sini ada tiga masalah penting yang harus kita perhatikan, berkait dengan kerusakannya yang sudah menghawatirkan. Pertama, dasar kolam/tambaknya. Kedua, kondisi airnya. Ketiga, ikannya itu sendiri. Semuanya harus diperhatikan secara seksama jika menginginkan budidaya ikan yang kita kelola berhasil panen dengan optimal. Dengan kata lain, digarap semua sektornya. Kami memperlakukan ketiga faktor tadi dengan metode GUBA ( GUGUS SIMBA ). Dengan kata lain,untuk berhasil budidaya, kolam harus diperlakukan secara GUBA, yang ketiganya membutuhkan perlakuan lebih spesifik.

Begitu banyak yang harus diperhatikan, kemudian muncul kesan bahwa dengan tehnologi seperti ini budidaya ikan tampak lebih mahal. Namun, jika dicermati lebih dalam, yang terjadi justru sebaliknya,yakni secara cost justru lebih efisien (murah) karena :
1. Ikan yang hidup sampai panen lebih banyak
2. Secara bobot timbangan pasti lebih berat karena daging ikan sangat kesat
3. Terjadi penyingkatan waktu dari penebaran benih hingga panen.
4. Jumlah pakan yang diberikan jauh lebih sedikit, jika dibandingkan dengan sekian botol probiotik yang harus digunakan. Tentang hal ini memang agak sulit kalau sekedar diperdebatkan, karena baru dirasakan kalau sudah melakukannya. Namun, fakta-fakta membuktikan para pemakai tehnologi GUBA selama ini merasa sangat diuntungkan sekali. tidak banyak masalah yang menimpa lahan budidaya baik di pembenihan maupun pembesaran.

Secara umum aplikasi GUBA itu bisa dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :

Pertama Olah lahan kolam sebaik mungkin dengan probiotik. Jadi setelah ikan dipanen biarkan lahan terkena sinar matahari selama beberapa hari dulu. Jika biasanya dikapur atau saponin, lakukan saja tidak masalah. Setelah itu baru air masukkan sekitar 10 cm an dan kocorkan probiotik ke dalamnya ( boleh NATURE, MASTER FISH atau SPF ). Tujuannya untuk menambah mikroba positif ke dalam dasar tambak/kolam sehingga plankton-plankton yang nanti menjadi makanan alami ikan akan tumbuh berbiak dengan subur. Setelah 3-7 hari hari baru masukkan air setinggi 60-80 cm ( sesuai kebiasaan ) biarkan minimal sehari, barulah bibit di masukkan. Pada saat pemberian pertama kali ini,akan lebih baik pakan ikan dicampur dengan antibiotik ( PIDAS atau S-FISH). Fungsinya sebagai imunisasi bagi ikan untuk meningkatkan daya kekebalannya dari kemungkinan serangan penyakit.

Selanjutnya dalam masa pemeliharaan pakan yang diberikan harus direndam lebih dahulu dengan probiotik (RAJALELE,RAJAGRAMEH,NUTRISI,SPF) Takarannya setiap tutup botol bisa untuk 1-2 kg pakan pelet. Jika kita memberi pakan yang banyak, pencampuran probiotik ke dalam pakan dilakukan sekali saja pada pagi hari. Separuh pakan langsung diberikan selebihnya diberikan pada sore harinya. Kualitas probiotik masih bagus sampai masa simpan 12-16 jam, lebih dari itu kualitasnya agak menurun kinerjanya.

Pencampuran probiotik pada pakan ini mempunyai tujuan agar bakteri yang berada dalam usus ikan dapat bekerja secara baik dan optimal dalam mencerna pakan untuk menjadi daging. jika tanpa probiotik, pakan yang masuk hanya antara 50-75% yang akan menjadi daging ikan dan sisanya akan dibuang sebagai feases(kotoran), padahal kotoran ini akan menjadi amoniak dan menimbulkan penyakit gatal jamur atau pernafasan pada ikan. Nah dengan memaki probiotik, pakan yang dicerna menjadi daging bisa meningkat sampai 95% dan hanya sedikit sekali yang menjadi feases. maka ikanpun akan lebih sehat dan perkembangan pertumbuhannya cepat sekali dari hari ke hari.

Pemberian probiotik ini diupayakan jangan sampai putus hingga waktu ikan saatnya dipanen. Pemutusan pemakaian probiotik secara kasat mata memang tidak tampak mengganggu pertumbuhan ikan. Namun sesungguhnya percepatan tumbuhnya agak berhenti karena pakan yang dibuang sebagai feases cukup banyak. Jadi disini jelas akan terjadi pemborosan pakan.

Sebagai catatan, seperti yang dikatakan Ir. Gandung Hardiningsih pakar perikanan dari Universitas Gadjah Mada, pemberian probiotik pada budidaya ikan sekarang ini sangat penting dilakukan, namun kita perlu berhati-hati memilih probiotik. Pilih yang benar-benar probiotik dan sesuai dengan peruntukannya,supaya hasilnya bisa maksimal. Salah dalam memilih probiotik memang tidak mengakibatkan sesuatu yang fatal pada ikan karena yang namanya probiotik pasti baik fungsinya. Namun,kesalahan memilih itu, efeknya menjadi yang tidak maksimal.

Yang harus dihindari adalah memilih yang bukan pronbiotik. Padahal sangat jelas beda anatra PreBiotik dengan ProBiotik. PreBiotik adalah makanannya ProBiotik(mikroba). Kalau PreBiotik ini dimakan oleh mikroba positif memang hasilnya akan baik. Namun jika yang memakan adalah bakteri/mikroba negative (misalnya bakteri E-Coli yang mengganggu pencernaan) maka bakteri negative ini akan berkembang pesat sehingga justru akan membuat ikan menjadi stress,sakit bahkan mati. Maka petani ikan harus jeli memilih ProBiotik. Pilih yang benar-benar ProBiotik bukan PreBiotik meskipun dalam PreBiotik itu disertakan kandungan macam-macam seperti vitamin,mineral dll, tetap ada resiko yang potensial muncul.

Secara umum probiotik memang akan sangat menunjang keberhasilan budidaya ikan. Akan tetapi, ada kalanya karena satu dan dua faktor ikan tetap terserang penyakit. Dalam hal ini apabila ikan sudah terserang penyakit, mau tidak mau harus dilakukan penyembuhan dari dalam. Caranya adalah dengan memasukkan antibiotik (misalnya PIDAS atau S-FISH ) ke dalam tubuh ikan. campurkan antibiotik pada pakan lalu berikan pada ikan. Untuk menjaga agar penyakit itu tidak menular pada ikan-ikan lainnya lebih bagus lagi air kolam diguyur dengan desinfektan Seperti BENDOZ-A yang fungsinya untuk mematikan virus,jamur dan parasit yang masih hidup di air. Penyembuhan ikan sakit ini memang lebih efektif bila dilakukan dari dalam maupun luar tubuh secara bersamaan.

Dalam kasus banyaknya ikan stress setelah kolam terguyur air hujan, ini juga menuntut perlakuan tersendiri. hujan seringkali membawa polutan (cemaran udara) yang membuat kolam kekurangan oksigen serta plankton-planktonnya mati, lalu ikan mengalami kesulitan nafas, menggantung di permukaan air,stress berat dan akhirnya ikanpun banyak yang mati. maka yang paling baik adalah melakukan langkah preventiv. Begitu hujan turun segera kolam diguyur dengan probiotik NATURE atau MASTERFISH supaya plankton-plankton bisa tumbuh lagi dengan cepat dan polutan,amoniak,gas beracun yang masuk ke dalam kolam segera diurai menjadi netral. Pengguyuran probiotik ini merupakan langkah perlindungan yang sangat baik pada ikan. Pemberian dalam jumlah takaran banyak tentu lebih dianjurkan karena akan semakin cepat memulihkan kondisi kolam. ( Disadur dari makalah pelatihan budidaya gurami sistem Guba by PERMINA JOGJA)

5 komentar:

  1. Gan. untuk beli produk nya di mana ya??
    terutama daerah bogor

    BalasHapus
  2. Brpa Dosis rajagrameh+spf untuk benih 200 ekor,pellet nya pf-500.

    BalasHapus
  3. Gan,
    Probiotik langsung di campur di air kolam,apa efeknya?

    BalasHapus
  4. Klo penggunaan banyak apa ada efek....?

    BalasHapus
  5. Kalau penggunaan probiotik ke pakan pelet di campur dg tetes...apa ada efek....

    BalasHapus